Kita akui kemajuan zaman makin canggih. Dengan adanya kemajuan teknologi beragam pula ide masyarakat kita melalui sarana ponsel. Hal ini tidak dapat kita mungkiri, mulai dari pelosok desa sampai kota, baik kalangan orang tua, remaja, bahkan anak-anak pun sudah terlibat di dalam penggunaan benda tersebut.

Apalagi sejak adanya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah tanah air. Semua pelajar pun dilibatkan dengan cara belajar daring ( pembelajaran jarak jauh/PJJ) mulai dari pelajar SD, SMP, SMA/SMK, bahkan mahasiswa. Hal ini juga berlaku kepada orang dewasa, baik bekerja di kantor manapun di perusahaan dalam bentuk rapat secara virtual.

Para ibu rumah tangga pun ikut andil dalam penggunaan ponsel pintar ini, penggunaan ini tak lepas dari upaya untuk mempromosikan atau mengorder suatu barang, yang biasa kita sebut dengan penjualan/pemasaran online. Hal ini lagi marak-maraknya dilakoni orang, tak terkecuali para pelajar, terutama pelajar SMP/SMA/SMK, mereka juga ikutan dalam meramaikan dunia per-online-nan yang ada di ponsel pintar.

Masing-masing remaja tentu telah menggunakan ponsel pintar canggih sekarang ini, baik untuk proses pembelajaran daring yang selama ini pelajar lakukan. Namun, sangat disayangkan jika internet yang mereka gunakan hanya untuk update status dan bagaimana mereka mengikuti apa yang sedang viral mendadak terkadang kurang mendidik bagi para pelajar.

Pandemi Covid-19 yang kita alami saat ini sangat berpengaruh terhadap pelajar-pelajar kita. Ponsel pintar menjadi salah satu alat yang paling utama untuk mereka belajar melalui PJJ (daring). Di mana, mentransfer ilmunya kepada siswa-siswi tak terkecuali pelajar SD pun belajar daring melalui google form, pelajar SMP/SMA/SMK melalui google classroom, google meet/zoom.

Pada kesempatan seperti itulah para pelajar mulai berpikir untuk mencari penghasilan berupa uang tambahan dengan cara pelajar-pelajar ini menawarkan/mengorder suatu barang, tetapi tentu tidak melupakan tugas utama mereka sebagai pelajar.

Jika pemanfaatan internet menjadi leluasa mereka gunakan dengan mengakses hal-hal yang bersifat negatif, meng- update status, mengunggah hal-hal yang kurang baik sehingga tidak menghasilkan apa-apa, bahkan bisa merugikan pemakai ponsel pintar itu sendiri.

Pelajar seharusnya harus jeli terhadap permasalahan yang sedang terjadi. Di saat pandemi melanda, para pelajar pun ikut terlibat dalam hal proses pembelajaran, demikian juga orang tua dalam hal ekonomi alternatif mereka ikut menjadi korban di masa pandemi ini sehingga orang tua bekerja ekstra untuk mencari tambahan penghasilan guna memenuhi kebutuhan anak-anak mereka dalam proses pembelajaran daring ini. Terutama kaum “Mak-mak” mulai ikut berpikir memanfaatkan ponsel pintarnya dan ikut menaikkan produksinya melalui jualan online.

Begitu juga para pelajar, mereka bisa menghasilkan uang buat tambahan untuk kebutuhan mereka dengan berbagai peluang usaha di media sosial seperti jualan online forum jual beli di FB membuat status mempromosikan hasil buatannya baik itu berupa makanan maupun benda atau barang.

Para pelajar pun mulai bersaing secara positif dalam hak mempromosikan orderannya bisa melalui media massa maupun online. Tentu ini menjadi salah satu langkah bagi para pelajar di masa pandemi Covid-19. Untuk lebih kreatif selain belajar PJJ maupun kreativitas dalam hal memasarkan sebuah produk maka perlu mencari pengalaman yang dapat menghasilkan pendapatan.

Pelajar yang sudah biasa memanfaatkan ponsel pintarnya selain untuk keperluan PJJ, pelajar juga sudah bisa memiliki penghasilan dan belajar mengatur perekonomiannya sendiri sehingga pelajar di masa pandemi Covid-19 ini tidak hanya berdiam diri saja, memanfaatkan waktu dengan hal-hal yang positif dengan cara menyalurkan jiwa kewirausahaannya. Dengan demikian, sebagai seorang pelajar yang sudah terbiasa mengatur perekonomiannya tentu nantinya akan berpengaruh setelah pelajar itu selesai menamatkan pendidikannya sampai jenjang yang lebih tinggi.

 

Haryani, S.Pd.

Guru SMK Negeri 1 Sungailiat

Facebook
Email
WhatsApp