Sungailiat, (05/08/2024) – SMKN 1 Sungailiat mengikuti kegiatan sosialisasi dari Krida Duta Bahasa bagi Aktivis Sekolah Penggerak Literasi, kegiatan ini bertujuan menambah edukasi dan kreativitas dalam rangka keikutsertaan peserta didik SMKN 1 Sungailiat melalui pembuatan Konten Berbahasa Daerah. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula SMK Negeri 1 Sungailiat pada tanggal 1 Agustus 2024, yang diikuti oleh 40 siswa terpilih, kegiatan  dibuka oleh Bapak Toyo Dharma Wijaya, S.Ag. selaku Wakil Kepala Sekola Bidang Sarana dan Prasarana.

Kegiatan diawali dengan melihat beberapa konten dari Duta Bahasa Indonesia, untuk menumbuhkan motivasi para peserta didik SMK Negeri 1 Sungailiat guna melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah yang sangat kaya dan elok, sehingga menjadi daya tarik dalam pembuatan sebuah konten yang menghibur dan edukatif. Terdapat banyak kosakata baru saat menonton konten tersebut, seperti kata “kinik” merupakan bahasa daerah khas Kepulauan Bangka Belitung, “kinik” di Bangka ternyata memiliki artian berbeda dengan di Belitung. “kinik” di Bangka diartikan sebagai “sekarang” sedangkan di Belitung diartikan dengan “nanti”. Dijelaskan dalam KBBI, konten merupakan informasi yang tersedia melalui media ataupun produk elektronik dengan pedoman, sumber dan rencana dalam penyiapannya.

Ditengah kegiatan, para peserta didik diberi tantangan untuk mengikuti permainan yang telah dipersiapkan oleh narasumber. Permainan ini disebut dengan KARSA (Kartu Bahasa Daerah), permainan ini sangat menghibur dan mengasyikkan, selain itu juga sangat edukatif untuk dimainkan oleh generasi saat ini, agar lebih mengetahui dan bangga terhadap bahasa daerahnya yang terancam punah, diakibatkan oleh penutur jati yang tidak lagi menggunakan dan mewariskan bahasanya ke generasi berikutnya.

Diketahui dalam 30 tahun terakhir, 200 bahasa daerah di dunia punah. Di Indonesia terdapat sekitar 718 bahasa daerah. Namun kondisinya terancam punah dan kritis, maka dibuatlah perlindungan bahasa daerah yang terdapat pada UUD 1945 Pasal 32 Ayat 2 yang berbunyi “Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.”

Bryan, salah satu peserta yang berasal dari kelas XI MPLB 2, menuturkan rasa senangnya dapat ikut serta dalam  kegiatan sosialisasi ini, “saya berharap dengan adanya sosialisasi dan permainan karsa, bahasa daerah kita semakin dikenal banyak terutama di kalangan remaja seperti kami. Kami sangat mengharapkan bahasa daerah tidak punah akibat globalisasi, kami mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakak Duta Bahasa dan Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung.” Ujar Bryan selaku peserta.

Bahasa daerah merupakan bahasa ibu yang telah menjadi identitas budaya khas daerah. Maka dari itu mulailah melestarikan melalui program pembuatan konten dan permainan kartu bahasa daerah sebagai salah satu upaya meningkatkan metode yang inovatif dan kreatif dalam kalangan remaja saat ini.

“Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing.”

 

Penulis: Verlinna

Editor: Yasmine Dhea Ananda

Facebook
Email
WhatsApp